Sebuah rumah adalah tempat untuk melepas lelah dan berkumpul dengan keluarga inti yang tercinta. Namun bagaimana jika rumah sudah terlalu tua dan butuh renovasi? Anda ingin memperbaikinya tetapi anggaran masih terbatas. Akan tetapi, renovasi juga perlu karena jika tidak dilakukan, kerusakan akan semakin parah dan membuat perasaan kurang nyaman saat berada di rumah.
Sebelum renovasi maka wajib untuk memperhitungkan budget karena jangan sampai jadi mangkrak. Rumah harus ditempati setelah diperbaiki, dan jika renovasi belum selesai gara-gara uangnya habis, akan kelihatan jelek. Oleh karena itu perlu trik khusus agar Anda bisa memperbaiki rumah tanpa khawatir akan ketersediaan dananya.
Ingin Renovasi Rumah dengan Cara Hemat? Ini Tipsnya
Berikut ini trik agar Anda bisa memoles dan memperbaiki rumah tanpa harus boros, apalagi berhutang dalam jumlah besar:
1. Memperbaiki Bagian Rumah yang Penting
Jika memang dana sangat terbatas maka renovasilah bagian rumah yang penting-penting saja. Misalnya mengganti daun pintu yang rusak, menambal tembok kamar yang berlubang, dan memperbaiki atap yang bocor. Contoh lain adalah memperbaiki saluran air, mengganti rumah kunci, dan memperbaiki keramik lantai yang rusak berat. Perbaikan rumah wajib dilakukan jika ada kerusakan fatal seperti itu, karena jika tidak akan cepat sekali hancur.
2. Menggunakan Material Berkualitas Bagus
Saat belanja material seperti batako, semen, dll maka pilih yang berkualitas apik seperti semen SCG. Kualitas bahan bangunan tidak bisa ditawar karena akan berpengaruh pada kualitas hasil renovasi. Jika materialnya terlalu murah tetapi mudah rusak, tentu Anda yang rugi besar, karena harus memperbaiki ulang dan membeli bahan bangunan lagi. Sudah harus belanja material lagi dan jadinya 2 kali kerja.
3. Menggunakan Jasa Biro Arsitek
Apakah Anda sudah menggunakan jasa biro arsitek sebelumnya? Jika ingin merenovasi rumah maka datanglah ke ahlinya, yakni sang arsitek. Ia bisa membuat rancang bangun sesuai dengan hasil renovasi yang Anda inginkan, berikut perkiraan biayanya. Pilih biro arsitek yang berpengalaman dalam renovasi dan membangun rumah.
Jangan sampai renovasi asal-asalan karena mengira jasa seorang arsitek itu sangat mahal. Kenyataannya, jika hanya mengandalkan tukang dan mandor, belum tentu hasilnya bagus. Karena yang menguasai ilmu desain rumah dan tata bangunan adalah arsitek, jadi percayakan padanya.
4. Jangan Menggunakan Jasa Tukang Borongan
Tukang adalah pekerja yang membuat rumah Anda makin apik, dan dikepalai oleh pemborong. Biasanya ada 2 jenis kontrak kerja tukang, yaitu dengan sistem harian dan borongan. Sistem borongan berarti Anda membayar sejumlah uang dan tukang merenovasi rumah sampai selesai, karena uang tersebut termasuk gajinya.
Namun dengan sistem borongan ada kelemahan yang sangat fatal. Karena ingin lekas selesai dan mendapatkan honor, maka tukang membangun dan merenovasi secepat-kilat. Akhirnya hasil renovasi jadi kurang maksimal dan terkesan asal-asalan.
Lebih baik pakai sistem harian, walau harus membayar tukang minimal 100.000 rupiah per harinya. Biasanya tukang dan kuli lebih berhati-hati dalam merenovasi. Anda bisa mendapatkan hasil perbaikan rumah yang lebih maksimal jika pakai sistem tukang harian.
5. Hitung Baik-Baik Biaya Material dan Ongkos Tukang
Persiapan dan perencanaan dana sebelum renovasi harus sangat matang. Pertama, cek dulu apa saja yang perlu diperbaiki di rumah. Lantas hitung biaya belanja material dan cek harga-harganya langsung ke toko bangunan. Hitung juga gaji mandor, tukang, dan kuli, dan perkiraan selesainya renovasi. Jika sudah fix maka cocokkan dengan budget agar tidak melenceng dari rencana awal.
Merenovasi rumah tentu butuh biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu harus ada planning berupa rincian biaya belanja material, gaji tukang, dll. Selain itu pastikan material yang dibeli berkualitas nomor wahid seperti semen SCG.
Sumber artikel:
1. https://koinworks.com/blog/menghemat-banyak-uang-saat-merenovasi-rumah/
2. https://www.orami.co.id/magazine/tips-renovasi-rumah