Tiga Syarat Fisik yang Menentukan Kebersihan Air Minum

swaberita.com  > Lifestyle >  Tiga Syarat Fisik yang Menentukan Kebersihan Air Minum
| | 0 Comments
syarat air minum yang baik

Kebutuhan air minum menjadi kian penting dalam menjaga tubuh tetap sehat di aktivitas yang serba cepat. Kegiatan yang kian padat juga mempengaruhi metabolisme tubuh pada masing-masing tubuh manusia.

Lantas, air minum yang dibutuhkan oleh tubuh juga harus sehat. Kandungan pada air minum sendiri sangat penting dan kaya akan mineral, tidak hanya sekadar menghilangkan haus [1].

Nyatanya banyak mineral penting yang ada dalam segelas air minum seperti kandungan magnesium yang baik untuk otot, kalsium yang baik untuk tulang dan gigi, dan kandungan lainnya [2].

Adapun syarat fisik yang harus dipahami untuk memenuhi manfaat yang ada saat mengonsumsi air minum. Apakah air minum yang hendak dikonsumsi sudah memenuhi kriteria yang dibutuhkan tubuh?

Syarat Fisik Air Minum yang Bersih

Sebelum mengetahui syarat fisik dari air minum yang bersih tentu mengetahui kualitasnya menurut Kementerian Kesehatan tidak kalah penting [2].

Air bersih diartikan sebagai air yang digunakan dalam rumah tangga untuk keperluan sehari-hari, seperti mandi, buang hajat, mencuci baju, minum, dan memasak. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010 dan telah lulus uji Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) [1].

1 Syarat Fisik

Syarat pertama yang dinilai untuk air bersih adalah melalui fisiknya. Kondisi fisik menyangkut kesehatan yang sudah bisa dicek langsung oleh panca indra manusia.

Air yang memenuhi syarat fisik sudah memenuhi satu syarat utama untuk air minum yang boleh dikonsumsi. Dari wujudnya sendiri, air minum akan memiliki warna yang bening seperti kristal [3].

Tidak lupa beningnya harus diimbangi dengan warna, bau, dan kandungan yang aman. Bau sendiri bisa langsung dicek dengan mencium aroma yang muncul dari air minum.

Warna sendiri menjadi syarat utama dan paling mudah diidentifikasi, karena kandungan warna bisa hadir karena polutan yang mencemari air minum.

Lalu untuk kandungan air sendiri tergantung dari mana air minum berasal, bisa dari air tanah, air keran, atau memang air pegunungan yang kaya akan mineral dan manfaat.

Air yang sehat dan layak dikonsumsi sendiri tidak akan meninggalkan endapan serta memiliki suhu yang stabil atau ruangan di angka 10-25 derajat celcius [3].

2 Syarat Kimiawi

Kandungan dari air minum juga perlu diuji agar layak dan memenuhi kriteria air bersih sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010. Syarat ini juga berkaitan dengan derajat keasaman, kandungan mineral, serta bahan-bahan kimia lain yang muncul pada air minum [3].

Unsur kimiawi dalam air minum sendiri bisa terdiri dari yang bermanfaat hingga yang merugikan. Lantas, kandungan kimiawi merugikan seperti Merkuri (Hg), Timbal (Pb), Arsen (As), Kadmium (Cd), dan Kromium (Cr) harus dihindari [3].

Banyak juga kadar mineral yang masih bermanfaat bagi tubuh asal masih dalam batas yang wajar seperti Seng (Zn), Zat Besi (Fe), Klorida (Mn), hingga Klorida (Cl). Selain itu air juga harus memenuhi kadar pH yang netral [3].

Bila air memiliki kadar pH yang terlalu tinggi atau basa, bisa saja memberikan efek samping apalagi bagi yang memiliki riwayat penyakit lambung. Kadar pH di angka 7 atau netral sangat disarankan.

Pengecekan kandungan bahan kimia sendiri tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang karena ahli pada kandungan air minum memiliki pengetahuan yang lebih bermanfaat.

Pada air pegunungan sekalipun dilakukan pengecekan oleh para pakar atau ahli geologi dan geohidrologi. Bisa saja air beracun yang mengandung logam berat tidak sengaja dikonsumsi dan menyebabkan penyakit.

3 Syarat Mikrobiologi

Karena air minum sangat penting namun tidak semua air yang tersedia bisa langsung dikonsumsi. Faktanya, banyak mikroorganisme yang kerap bersarang di air, termasuk dengan bakteri dan virus.

Biasanya bakteri yang bersarang di air minum terdiri dari Escherichia Coli dan Salmonella Sp, penyebab dari penyakit diare dan sakit perut. Kuman yang bersarang di air minum sendiri memang sulit dikenali secara fisik [3].

Selain berukuran kecil, air minum yang mengandung bakteri atau virus harus melalui identifikasi atau uji laboratorium.

Anjuran Konsumsi Air Minum

Bila sudah memahami syarat air minum yang baik, tentu anjuran konsumsi air minum juga perlu dipahami betul oleh orang dewasa, baik pria maupun wanita. Karena kebutuhan dari masing-masing tubuh nyatanya sangat berbeda.

Menurut Kementerian Kesehatan, umumnya pria dewasa harus mengonsumsi sebanyak 2,5 liter air setiap harinya, sedangkan wanita di angka 2,3 liter per harinya. Kebutuhan ini sudah menyesuaikan kontur tubuh, otot, tulang, dan faktor lainnya [1].

Selain mengonsumsi air minum yang layak dan sesuai anjuran, tentu kualitasnya perlu menjadi perhatian. Air pegunungan biasanya sudah memenuhi tiga syarat untuk air minum yang sehat dan bersih.

Kondisi air pegunungan yang tinggi, sejuk, dan jauh dari polutan industri maupun rumah tangga menjadi kriteria yang kayak. Apalagi air pegunungan yang sudah diuji oleh para ahli seperti AQUA yang konsisten memberikan air minum berkualitas [4].

Kandungan magnesium, kalsium, natrium, dan mineral penting lainnya dijaga sampai ke tangan konsumen [5].

Mulai gaya hidup sehat dengan kemurnian air AQUA [5].

Referensi:
1. http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/apa-saja-syarat-syarat-air-minum
2. https://www.farmasi.asia/syarat-fisik-air-bersih/
3.  https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3394465/kenali-ciri-ciri-air-minum-yang-layak-konsumsi
4. https://www.sehataqua.co.id/hidrasi-sehat-pada-anak-tingkatkan-fokus-untuk-meraih-prestasi/
5. https://www.sehataqua.co.id/inilah-keunggulan-air-minum-dari-sumber-air-pegunungan/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *