Osteoporosis merupakan kondisi berkurangnya kepadatan tulang yang akan menyebabkan tulang menjadi keropos. Osteoporosis awalnya tidak menimbulkan gejala apapun sehingga jarang dikenali sejak dini. Kondisi ini umumnya baru diketahui ketika seseorang mengalami cedera yang menyebabkan patah tulang.
Secara umum, osteoporosis terbagi menjadi dua kelompok, yaitu osteoporosis primer dan sekunder. Berikut penjelasan lebih detail mengenai jenis-jenis Osteoporosis.
- Jenis Osteoporosis Primer
Osteoporosis primer dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu osteoporosis idiopatik yang umumnya terjadi pada orang lanisa dan osteoporosis remaja yang terjadi pada anak-anak.
Osteoporosis idiopatik
Osteoporosis idiopatik belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini seringkali dikaitkan dengan usia atau penuaan. Ada dua jenis osteoporosis idiopatik, yaitu:
Osteoporosis tipe 1, tipe ini biasanya terjadi pada wanita dengan kadar estrogen rendah, dan terjadi pada wanita menopause
Osteoporosis tipe 2 atau senile osteoporosis, merupakan kondisi tulang mengeropos yang berhubungan dengan proses penuaan.
Osteoporosis juvenile
Jenis Osteoporosis remaja atau juvenile merupakan osteoporosis pada anak-anak juga remaja yang tidak diketahui apa pemicunya. Umur penderita osteoporosis ini sekitar 1-13 tahun, tetapi kebanyakan terjadi pada 7 tahun. Osteoporosis remaja ialah kondisi yang jarang terjadi dibandingkan dengan jenis osteoporosis lainnya.
- Jenis Osteoporosis Sekunder
Jenis osteoporosis sekunder disebabkan oleh faktor baik penyakit atau mengkonsumsi obat-obatan tertentu. Faktor-faktor yang bisa menyebabkan osteoporosis jenis ini antara lain:
Penyakit genetik, seperti hiperkalsiuria ginjal, sindrom Marfan, fibrosis kistik, dan sindrom Ehlers-Danlos
Gangguan endokrin, seperti diabetes melitus, akromegali, hipertiroidisme, sindrom Cushing, dan hipogonadisme
Sindrom malabsorpsi atau defisiensi nutrisi, seperti penyakit hati kronis, anoreksia nervosa, alkoholisme, dan kondisi defisiensi protein, kalsium, dan magnesium
Penyakit radang, seperti penyakit Crohn, ankylosing spondylitis, rheumatoid arthritis, dan lupus
Gangguan hematologi, misalnya hemokromatosis, leukemia, hemofilia, limfoma, dan talasemia
Obat-obatan, seperti antikonvulsan, furosemid, antipsikotik, dan penghambat pompa proton
Untuk mencegah terjadinya osteoporosis, langkah utama yang perlu dilakukan ialah menghindari atau mengatasi faktor resiko tersebut. Beberapa tips pencegahan yang bisa dilakukan ialah:
- Berolahraga secara teratur, termasuk mengangkat beban
- Makan makanan tinggi kalsium dan vitamin D, atau minum suplemen jika perlu
- Berhenti merokok
- Berhenti mengkonsumsi minuman beralkohol
- Jangan minum obat tanpa anjuran dokter, terutama obat golongan kortikosteroid