
Meskipun menjadi salah satu bahan paling luas dan banyak digunakan di bumi, plastik dan dampaknya terhadap kesehatan manusia masih kurang dipahami. Namun paparan plastik meluas ke area baru di lingkungan dan rantai makanan karena produk plastik yang ada terfragmentasi menjadi partikel yang lebih kecil dan memusatkan berbagai bahan kimia yang sifatnya beracun. (1)
Namun jika produksi plastik terus meningkat tanpa diiringi dengan manajemen pembuangan yang buruk, dapat kemungkinan untuk zat-zat beracun ini muncul pun juga akan semakin bertambah. Penelitian tentang dampak sampah plastik bagi kesehatan manusia harus kita dari dapat memberikan dampak terhadap kesehatan manusia yang signifikan, kompleks.
Pengetahuan bahwa siklus “perjalanan” sampah plastik yang kompleks pun perlu kita pahami, yakni: dari kepala sumur hingga penyulingan, dari rak penyimpanan hingga tubuh manusia, dan dari pengelolaan limbah hingga dampak yang berkelanjutan sebagai udara. , pencemaran air, dan juga tanah.
Jika kita memiliki pengetahuan akan hal ini, kita dapat mengurangi ancaman bahaya dari sampah plastik sehingga dapat menciptakan pertumbuhan produksi, penggunaan, dan pembuangan plastik di seluruh dunia yang lebih efektif dan aman bagi kesehatan.
Nah, agar kita semua dapat memiliki pengetahuan akan hal ini, berikut adalah 5 sumber sampah plastik yang dapat berkembang menjadi racun dan berbagai dampaknya bagi kesehatan tubuh kita.
1. Ekstraksi dan Transportasi
99% plastik berasal dari bahan bakar fosil. Ekstraksi minyak dan gas, terutama rekahan hidrolik untuk gas alam, melepaskan serangkaian zat beracun ke udara dan air, seringkali dalam volume yang signifikan.
Lebih dari 170 bahan kimia fracking yang digunakan untuk menghasilkan bahan baku utama plastik telah diketahui berdampak pada kesehatan manusia, termasuk kanker, neurologis, reproduksi, dan toksisitas perkembangan, kerusakan sistem kekebalan, dan banyak lagi. Racun ini berdampak langsung pada kulit, mata, dan organ sensorik lainnya, sistem pernapasan, saraf, dan gastrointestinal, hati, dan otak. (2)
2. Pemurnian dan Pembuatan
Mengubah bahan bakar fosil menjadi resin plastik dan aditif melepaskan zat karsinogenik dan zat sangat beracun lainnya ke udara.
Efek terdokumentasi dari paparan zat ini termasuk kerusakan sistem saraf, masalah reproduksi dan perkembangan, kanker, leukemia, dan dampak genetik seperti berat badan lahir rendah. Pekerja industri dan masyarakat di sekitar fasilitas penyulingan berada pada risiko terbesar dan menghadapi paparan kronis dan akut selama pelepasan yang tidak terkendali dan keadaan darurat. (2)
3. Produk Konsumen dan Kemasan
Penggunaan produk plastik menyebabkan menelan dan / atau menghirup partikel mikroplastik dalam jumlah besar dan ratusan zat beracun yang diketahui atau diduga memiliki dampak karsinogenik, perkembangan, atau mengganggu endokrin. (2)
4. Penanganan limbah
Semua teknologi pengelolaan limbah plastik (termasuk insinerasi, ko-insinerasi, gasifikasi, dan pirolisis) menghasilkan pelepasan logam beracun, seperti timbal dan merkuri, zat organik (dioksin dan furan), gas asam, dan zat beracun lainnya ke udara. , air, dan tanah.
Semua teknologi tersebut mengarah pada paparan langsung dan tidak langsung terhadap zat beracun bagi pekerja dan masyarakat sekitar, termasuk melalui penghirupan udara yang terkontaminasi, kontak langsung dengan tanah atau air yang terkontaminasi, dan konsumsi makanan yang tumbuh di lingkungan yang tercemar zat ini. (2)
Racun dari emisi, abu terbang, dan terak dalam tumpukan yang terbakar dapat melakukan perjalanan jauh dan mengendap di tanah dan air, akhirnya memasuki tubuh manusia setelah terakumulasi di jaringan tumbuhan dan hewan. (2)
5. Plastik di Lingkungan
Begitu plastik mencapai lingkungan dalam bentuk makro atau mikro plastik, ia mencemari dan terakumulasi dalam rantai makanan melalui tanah pertanian, rantai makanan darat dan air, dan pasokan air.
Plastik lingkungan ini dapat dengan mudah melepaskan zat aditif beracun atau memusatkan racun yang sudah ada di lingkungan, membuatnya tersedia kembali secara hayati untuk paparan langsung atau tidak langsung pada manusia. Saat partikel plastik terdegradasi, area permukaan baru terbuka, memungkinkan pelepasan zat aditif secara terus menerus dari inti ke permukaan partikel di lingkungan dan tubuh manusia.
Mikroplastik yang memasuki tubuh manusia melalui paparan langsung melalui konsumsi atau penghirupan dapat menyebabkan berbagai dampak kesehatan, termasuk peradangan, genotoksisitas, stres oksidatif, apoptosis, dan nekrosis, yang terkait dengan serangkaian hasil kesehatan negatif termasuk kanker, penyakit kardiovaskular, penyakit radang usus, diabetes, rheumatoid arthritis, radang kronis, kondisi autoimun, penyakit neurodegeneratif, dan stroke. (2)
Itulah tadi 5 sumber dari sampah plastik yang dapat membahayakan kesehatan tubuh kita. Bicara tentang daur ulang sampah plastik, AQUA yang merupakan merek warisan indonesia, selalu berupaya untuk membawa kebaikan bagi masyarakat dengan berinovasi dalam mempromosikan hidrasi sehat dan juga melestarikan alam kita serta melayani masyarakat melalui perlindungan sumber daya air, meminimalisir karbon emisi dan memelopori daur ulang kemasan.
Lewat upaya ini, AQUA meluncurkan komitmen #BijakBerplastik sebagai langkah untuk mengajak kamu semua lebih peduli terhadap lingkungan, salah satunya adalah dengan berencana untuk membuat seluruh kemasan kami 100% dapat didaur ulang, digunakan kembali, dan dapat terurai pada 2025 dan juga meningkatkan proporsi plastik daur ulang dalam botol kami dari 25% mengandung materi recycled menjadi 50% pada 2025.
Source:
1. https://www.motherearthliving.com/health-and-wellness/harmful-effects-of-plastic-ze0z1205zsch
2. https://www.ciel.org/project-update/plastic-and-human-health-a-lifecycle-approach-to-plastic- pollution/#:~:text=Microplastics%20entering%20the%20human%20body,outcomes%20including%20cancer%2C%20cardiovascular%20diseases%2C