
Benar adanya jika di jaman era digital seperti sekarang ini, tak ada lagi alasan untuk menunda kreatifitas dalam bermusik. Sebab sudah banyak contoh repertoar bermusik dari seluruh pemusik dengan varian genre baik dari dalam maupun luar negeri yang bisa menimbulkan inspirasi Hal ini jelas berlaku buat musisi muda. Demikian juga halnya yang dialami oleh Nadia Ahadi, seorang penyanyi muda yang belum lama ini barusaja merayakan sweet seventeennya.
Seolah berpacu dengan waktu, Nadia juga tak mau ketinggalan ketika Menandai hari bahagianya tersebut. Sebuah single bertajuk 'Cloud 9' pun dirilis bersamaan dengan videoclipnya. Nadia menyebutkan kalau Single 'cloud 9' yang diciptakannya sendiri berkisah tentang bagaimana dengan cara yang sederhana dirinya tetap bisa berbagi kebahagiaan pada orang orang di sekelilingnya seperti teman dan keluarga. "lagunya sebenernya bercerita tentang bagaimana aku bisa membantu teman atau keluarga yang lagi bersedih, jadi sebenernya posisinya aku jadi penghibur mereka yang lagi sedih supaya jadi bisa senang lagi. Jadi lewat lagu ini aku pengen kirim pesan bagaimana bisa berbagi kebahaagiaan ke keluarga dan teman teman yang aku sayangi," ungkapnya ketika dijumpai di kawasan Senayan.
Lebih lanjut Nadia mengakui kalau ketika berada disekolah, dirinya memang kerap dijadikan tempat 'pembuangan' curhat, terlebih lagi soal masalah percintaan. "Teman teman aku di sekolah memang suka curhat sama aku kalau lagi punya masalah dirumah atau lagi punya masalah sama pacarnya. Jadi aku suka kasih advise. Jadi hadirnya single 'cloud 9' ini juga yang melatarbelakangi adalah curhatnya teman teman," tuturnya. Mengapa judulnya 'Cloud 9'?
Karena itu buat aku kayak metafora sebuah tempat yang menyenangkan. Kayak kalau kita lagi ada di awan awan kan senang. kayak suatu tempat di ketinggian yang ajaib. Ya emang kayak fiksi gitusih," tutur gadis yang piawai bermain piano, drum, gitar dan ukulele ini. Remaja yang fasih berbahasa inggris ini juga menyebutkan kalau kebiasaannya berkomunikasi dengan menggunakan bahasa inggris dirumah maupun disekolah membuatnya merasa lebih nyaman menciptakan sebuah lagu berbahasa asing. "Karena aku lebih nyaman pake bahasa inggris. Dirumah sehari hari komunikasinya bahasa inggris. Di sekolah juga pake bahasa inggris. Jadi aku lebih bisa translatenya," kata remaja yang mengaku musiknya bayak terinspirasi dari musisi luar seperti Billie Eilish, Phum Viphurit dan Dodie.
Dalam menciptakan musiknya Nadia berkolaborasi dengan Mery Kasiman (arranger & music producer), Julian Marantika (piano), Dimas Pradipta (drums/recording engineer/mixing & mastering), Doni Sunjoyo (bass), Yoshua Perwirana (gitar) dan Ricky Sophian (recording engineer).