
Investasi mempunyai arti penanaman atau uang pada suatu perusahaan untuk memperoleh suatu tujuan. Investasi ialah cara menabung atau berinvestasi pada suatu tempat dalam jangka waktu tertentu.
Kemudian kegiatan ini bisa menghasilkan keuntungan atau meningkatkan nilai investasi. Dengan berinvestasi, Anda bisa menambah jumlah uang atau properti yang Anda punya. Contohnya Anda mempunyai cita-cita menikah, membangun rumah, membeli kendaraan, atau membuka usaha di masa depan.
Anda bisa mulai berinvestasi untuk mencapai tujuan tersebut melalui keuntungan masa depan ini. Investasi merupakan aset jangka panjang dan memiliki berbagai tingkat resiko. Oleh sebab itu, Anda perlu berhati-hati dalam memilih jenis investasi yang sesuai dengan kemampuan keuangan Anda.
Sesuaikan dengan tujuan investasi yang akan dicapai nantinya. Sebab investasi jangka pendek akan berbeda dengan tujuan investasi jangka panjang. Selain itu, Anda juga perlu mengetahui profil resiko dari masing-masing instrumen investasi. Dengan begini, Anda tidak akan mengalami kerugian besar jika investasi yang Anda pilih mengalami kegagalan.
Cara Kerja Investasi yang Wajib Diketahui Pemula
Cara kerja investasi ini merupakan mencari keuntungan dengan menggunakan beberapa instrumen. Keuntungan investasi diperoleh dari peningkatan nilai investasi daripada dengan nilai modal yang dikeluarkan. Namun, Anda juga perlu mengetahui apa saja yang perlu Anda persiapkan terlebih dulu:
1. Mempunyai Tujuan Keuangan yang Jelas
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, investasi bisa menjadi cara Anda meningkatkan aset finansial untuk tujuan tertentu. Setiap orang mungkin mempunyai tujuan keuangan yang berbeda-beda, tergantung pada kemampuan dan kebutuhan keuangannya.
Dengan menetapkan tujuan keuangan terlebih dulu, Anda bisa lebih fokus. Kegiatan investasi Anda bisa lebih terarah sebab target dan strategi yang jelas dan terukur. Ada banyak tujuan keuangan yang bisa Anda pilih.
Target waktu juga bisa bervariasi. Contohnya dana liburan untuk tujuan jangka pendek, dana pernikahan jangka menengah, dan dana pendidikan anak masuk kategori jangka panjang.
2. Menentukan Instrumen Investasi
Kemudian, Anda bisa memilih instrumen investasi yang tepat sesuai dengan tujuan keuangan dan profil resiko Anda. Faktor waktu juga penting untuk diperhatikan karena akan berdampak pada kemampuan Anda dalam menghadapi resiko suatu instrumen investasi. Pada dasarnya, terdapat tiga jenis profil resiko yang harus Anda pahami. Berikut penjelasannya.
- Profil Konservatif
Profil resiko konservatif mempunyai resiko yang rendah, namun pengembaliannya juga kecil. Jika masuk ke dalam profil resiko ini, Anda bisa memilih berinvestasi di reksa dana pasar uang, emas, atau deposito sebab nilainya cukup stabil.
- Profil Sedang
Investor berpengalaman ada di profil risiko ini. Faktor resikonya tidak terlalu besar, namun return yang akan diperoleh cukup tinggi. Contoh investasi yang bisa dipilih ialah obligasi.
- Profil Agresif
Profil resiko ini mempunyai resiko yang tinggi karena tujuannya adalah profit atau bagi hasil. Namun, Anda akan dapat menguasainya jika Anda telah menguasai cara kerjanya. Bagi Anda yang termasuk dalam profil resiko ini, investasi saham atau P2P lending bisa menjadi pilihan.
3. Buka Akun Investasi
Untuk mulai berinvestasi di pasar modal, Anda harus mempunyai akun investasi. Cara membuka rekening investasi sangat mudah. Misalnya, Anda bisa melakukannya melalui perusahaan sekuritas jika ingin berinvestasi di saham atau perusahaan manajer investasi untuk mulai berinvestasi di reksa dana.
Untuk membuka rekening investasi, Anda perlu melengkapi dokumen yang dibutuhkan terlebih dulu. Dokumen tersebut mulai dari KTP, Nomor Pokok Wajib Pajak, nomor rekening bank, serta pengisian formulir investasi awal.
Anda bisa memulai investasi awal Anda dengan modal kecil. Untuk investasi reksa dana bisa dilakukan dengan modal hanya Rp 100.000 dan perlu membeli satu lot sebagai permulaan.
4. Jalankan Investasi Secara Konsisten
Investasi perlu dilakukan saat Anda siap secara finansial. Kesiapan finansial ini akan dilihat dengan kondisi arus kas yang tidak defisit, cicilan utang yang tidak melebihi 30% dari pendapatan rutin bulanan, juga menyiapkan dana darurat minimal 30% dari angka ideal.
5. Lakukan Evaluasi Berkala
Jangan lupa, Anda perlu mengevaluasi kinerja investasi secara berkala. Setidaknya, Anda melakukan evaluasi ini sekali dalam satu semester. Anda bisa mengecek dengan laporan hasil investasi yang diberikan oleh sekuritas atau manajer investasi yang dipilih.
Jika Anda tertarik untuk mencoba investasi P2P Lending, Anda dapat mencoba di Akseleran. Di Akseleran, Anda bisa mendanai UKM di Indonesia yang membutuhkan modal pinjaman, dan pendanaan Anda akan mendapatkan bunga hingga 10,5% per tahun. Akseleran juga mempunyai izin resmi di OJK sehingga proses transaksi yang Anda lakukan lebih aman dan terjamin.